Subhanallah!!!Ternyata Wali Songo Sengaja Sebar Santri Keseluruh Nusantara untuk Kejayaan Negeri,Berikut Kisahnya....."2
Ia mencontohkan, mulai tahun 1916 KH Wahab Chasbullah menciptakan lagu Ya ahlal waton. Lagu itu berisi penyemangat para para pemuda untuk memerdekakan diri dari penjajahan. Para santri pula yang gugur di pertempuran Surabaya yang dimulai dengan Resolusi Jihad NU.
“Diakui atau tidak ulama adalah pendiri bangsa, ini dibuktikan dengan perjuangan para santri dan ulamanya. Pesantren terlibat sebagai markas, persembunyian dan perlindungan para tentara dan pasukan Hizbullah.”
Lebih lanjut, ia menyinggung situasi saat ini yang kerap tersebarnya berita hoax. Menanggapi kasus tersebut, ia berharap warga NU waspada dan bersikap arif dalam menyikapi berbagai hal yang negatif berkaitan dengan radikalisme maupun isu kenegaraan, termasuk berita yang beredar di media sosial.
“Harus arif dalam berbagai persoalan, termasuk yang beredar di sosmed. Harus tabayyun pada kiai dan koordinasi dengan aparat pemerintah,” pintanya.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus NU dari Cabang sampai MWC. Juga pengurus banom dan lembaga. Dihadiri pula Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, Musytasar NU diantaranya KH Hanif Muslih, KH Yasin Mashadi, KH Zainal Arifin Maksum, Bupati Demak yang diwakili kabag kesra H Anang Badrul Kamal, Ketua DPR H Nurul Muttaqin, Kapolres Demak AKBP Soni Irawan SIK, serta pengasuh dan pengurus pesantren sekitar Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Abdullah Alawi)[nu.or.id]
“Diakui atau tidak ulama adalah pendiri bangsa, ini dibuktikan dengan perjuangan para santri dan ulamanya. Pesantren terlibat sebagai markas, persembunyian dan perlindungan para tentara dan pasukan Hizbullah.”
Lebih lanjut, ia menyinggung situasi saat ini yang kerap tersebarnya berita hoax. Menanggapi kasus tersebut, ia berharap warga NU waspada dan bersikap arif dalam menyikapi berbagai hal yang negatif berkaitan dengan radikalisme maupun isu kenegaraan, termasuk berita yang beredar di media sosial.
“Harus arif dalam berbagai persoalan, termasuk yang beredar di sosmed. Harus tabayyun pada kiai dan koordinasi dengan aparat pemerintah,” pintanya.
Kegiatan tersebut dihadiri pengurus NU dari Cabang sampai MWC. Juga pengurus banom dan lembaga. Dihadiri pula Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, Musytasar NU diantaranya KH Hanif Muslih, KH Yasin Mashadi, KH Zainal Arifin Maksum, Bupati Demak yang diwakili kabag kesra H Anang Badrul Kamal, Ketua DPR H Nurul Muttaqin, Kapolres Demak AKBP Soni Irawan SIK, serta pengasuh dan pengurus pesantren sekitar Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Abdullah Alawi)[nu.or.id]