Militer Myanmar akhir-akhir ini sering jadi perbicaraan dunia. Bukan karena prestasi atau semacamnya, tetapi perbuatan tidak manusiawi mereka pada orang-orang Muslim Rohingnya di Rakhine. Berkedok ingin memberantas militan, militer-militer Myanmar tanpa ada ampun memberangus orang-orang itu. Tidak cuma dengan membakar rumah serta lakukan pembantaian, tuturnya beberapa tentara itu juga memerkosa orang-orang sana.
Dunia tahu bila mulai sejak dahulu militer Myanmar telah seperti ini pada orang-orang Rohingya. Tetapi, tidak pernah ada tindakan nyata untuk membela orang-orang lemah ini. Kita juga demikian, walau pernah menampung mereka, namun pada umumnya Indonesia cukup diam dengan tragedi kemanusiaan itu. Sebagai sesama manusia, apalagi mayoritas disini Muslim, menginginkan sekali lihat negara Indonesia ini mendukung mereka. Bila perlu dengan kekuatan militer.
Mari kita berandai-andai, kalau Indonesia nanti betul-betul berhadapan dengan Myanmar, kira-kira siapa yang akan unggul? Indonesia mungkin saja miliki kans, namun nyatanya Myanmar diam-diam juga cukup beringas. Simak penjelasan mengenai perbandingannya tersebut.
Myanmar Diam-Diam Melimpah Tentaranya
Myanmar mungkin saja ada di peringkat 33 dunia, tetapi bila diliat dengan cara detil nyatanya mereka cukup mengagumkan. Masalah tentara misalnya, Myanmar nyatanya mempunyai jumlah pasukan yang cukup banyak. Global Fire Power menuliskan bila mereka saat ini memiliki sekitaran 406 ribu tentara aktif.
jumlah ini dapat di katakan cukup banyak serta menduduki peringkat 15 dunia. Walau demikian, dalam soal tentara kita menang cukup telak dengan jumlah sekitar 476 ribu pasukan aktif. Tidak cuma itu, Indonesia juga lebih mumpuni masalah kwalitas tentara. Myanmar sangat jarang terdengar masalah prestasi, sedang kita adalah juara umum untuk beragam ragam pertandingan.
Tank serta Ranpur Myanmar Nyatanya Lebih Banyak
Kita bisa unggul cukup telak di ketentaraan, namun bila bicara alutsista darat nyatanya Indonesia cukup terpaut. Tank umpamanya, Indonesia cuma mempunyai sekitar 468 buah saja dan si penghancur Rohingya itu mempunyai 569 tank.
Ranpur dengan kata lain kendaraan tempur juga demikian. Myanmar unggul cukup jauh dari Indonesia. Sekarang ini mereka mempunyai kurang lebih 1. 358 kendaraan tempur sedang Indonesia cuma 1. 089 saja. Masalah kendaraan tempur, Myanmar ada di peringkat 50 dunia, jauh mengungguli Malaysia, Iran, bahkan juga Belanda.
Kekuatan Udara Myanmar juga Cukup Bikin Merinding
Tidak hanya di ranah alutsista darat, Myanmar juga unggul masalah koleksi jet tempur. Global Fire Power menuliskan bila mereka miliki 77 pesawat penyerang serta 58 jet tempur. Indonesia sendiri cuma mempunyai 58 pesawat serang dan 35 jet tempur.
Tidak cuma itu, Myanmar juga mempunyai koleksi helikopter perang yang lebih banyak dari pada kita. Jumlahnya sendiri ada 9 buah sedang kita cuma 5 saja. Walau demikian, kita masihlah unggul di jumlah pesawat pengangkut sebanyak 170 buah dan mereka 97 saja.
Kekuatan Laut Indonesia Lebih Mumpuni
Di darat serta udara kita kalah saing masalah alutsista, namun lain cerita bila di laut. Ya, NKRI mempunyai lebih banyak armada di ranah ini. Umpamanya Fleet, kita memilikinya sebanyak 221 buah sedang mereka 155, lantas Frigates sejumlah 6 buah dan mereka cuma 5 saja.
Tidak sampai situ, kita juga menang jumlah Corvette sejumlah 10 buah sedang mereka cuma tiga. Dan yang tidak kalah penting lain yaitu kapal selam. Kita miliki 2, mereka tidak memilikinya.
Kemampuan Berbelanja, Kita Lebih Unggul
Tidak cuma tentara serta alutsista, kekuatan beli juga jadi aspek utama yang memastikan kuat tidaknya militer suatu negara. Serta dalam hal ini kita unggul cukup telak di banding Myanmar. Kita lihat biaya tahunan dulu, Indonesia menganggarkan sekitaran $6, 9 miliar sedang mereka cuma $2, 4 miliar.
Dan seandainya terjadi keseluruhan dengan kata lain perang habis-habisan, kita dapat jor-joran dengan menggelontorkan duit hingga $2, 6 triliun sedang mereka cuma $244 juta. Jadi, dalam soal ekonomi kita menang cukup jauh. Seperti inilah perbandingan kemampuan Indonesia dan Myanmar. Di satu sisi, mungkin saja mereka unggul, namun di beberapa hal kita menang jauh. Masalah tragedi Rohingya, sebisa mungkin Indonesia juga ikut andil untuk mendukung. Tak perlu dengan militer tetapi melalui beberapa cara yang lebih kalem. Entah kunjungan presiden atau semacamnya.
Sumber : http://www.boombastis.com