Kontroversial, Ilmuwan Ciptakan Tubuh Manusia dari Embrio Babi


Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil membuat bagian dari tubuh manusia dari embrio babi. Hasil temuan tersebut dipublikasikan dalam jurnal Cell.

Juan Carlos Izpisua Belmonte yang memimpin tim peneliti mengatakan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan jaringan fungsional atau organ yang bisa ditransplantasikan.

Untuk mendapatkannya, para ilmuwan menyuntikkan sel punca manusia ke dalam embrio babi pada tahap awal pengembangan. Percobaan tersebut memungkinkan mereka untuk menciptakan sekitar 2.000 hibrida yang kemudian ditanamkan dalam tubuh induk babi.

Selanjutnya, selama 28 hari, perkembangannya diamati. Periode tersebut sesuai dengan trimester pertama kehamilan hewan ini. Kemudian, ilmuwan akan mengeluarkan fetus atau janin tersebut untuk mengakhiri proses dan tidak membiarkan embrio itu lahir menjadi anak babi.

Para peneliti mengklaim bahwa jumlah jaringan manusia yang tumbuh dalam embrio babi itu sangat rendah. Mereka sangat berhati-hati dalam penelitian tersebut agar tak sampai melanggar etika penelitian.


Sementara itu, melansir dari Ancientcode, tidak semua ilmuwan menyukai kabar tersebut. Beberapa ilmuwan mengingatkan akan bahayanya bila DNA manusia terlalu banyak disuntikkan ke embrio hewan.

“Saya merasa percobaan ini mengganggu,” ujar Direktur Human Genetics Alert, Dr David King.

Ia memperingatkan bahwa jika terlalu banyak DNA manusia yang disuntikkan, yang akan terjadi adalah babi dengan otak manusia atau wajah manusia. Ilmuwan yang tergabung dalam penelitian tersebut mengaku kemungkinan kelahiran binatang yang mengandung sel-sel manusia adalah sesuatu yang bisa menyebabkan kekhawatiran di luar dunia ilmiah.

“Tapi, masyarakat harus memutuskan sendiri apa yang seharusnya nanti mereka lakukan,” tutup Juan.